Ketaatan: Sarana Menuju Allah

02 Maret 2016 (Veri).docx (heartofashepherd.com)

Pada bacaan hari ini, Yesus memberi teladan kepada kita, bahwa Ia pun mentaati hukum Taurat. Setiap tindakan Yesus bukanlah tindakan yang bertentangan dengan hukum Taurat. Sebaliknya, setiap tindakan Yesus itu melengkapi apa yang terdapat dalam hukum Taurat. Akan tetapi, orang di sekitar Yesus menganggap bahwa tindakan Yesus malah melanggar. Untuk itulah Yesus memberi klarifikasi atas tindakannya tersebut.

Pemaknaan akan hukum menjadi lebih dalam ketika kita membaca bacaan pertama. Taat pada hukum sangat berkaitan dengan penggenapan janji Allah kepada umat-Nya. Itulah mengapa Musa berkata “dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan” (Ul.4:1). Yesus pun meneguhkan dengan Sabda-Nya,“Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam kerajaan Surga (Mat.5:19).

Dari bacaan-bacaan hari ini, kita belajar bahwa sikap taat kepada hukum sangat erat kaitannya dengan pemenuhan janji (baca: Kerajaan Surga). Janji yang ditunjukkan bukan hanya merujuk pada sesuatu yang fisik (tanah), akan tetapi juga suatu kondisi. Kondisi seperti apa yang dijanjikan menjadi milik kita? Tidak lain dan tidak bukan adalah kondisi asali manusia.

02 Maret 2016 (Veri).docx (www.christianresearchservice.com)

Pada hakekatnya tindakan manusia senantiasa mengarah pada apa yang baik. Tindakan manusia itu melingkupi pula apa yang ia pikirkan dalam akal budinya, apa yang dikehendakinya, dan apa yang ia lakukan dalam hal-hal konkret. Kodrat manusia untuk mengarah pada yang baik itu telah rusak oleh dosa. Dosa membuat kita tidak selalu mengarah pada kebaikan. Sebaliknya dosa membuat kita terlena akan apa yang nikmat yang sebenarnya tidak baik.

Hari ini Tuhan mengajak kita untuk taat. Kita diajak untuk taat kepada perintah Allah dan menghindari dosa kita sebagaimana kita pun taat pada hukum yang ada di sekitar kita. Ketaatan menunjukkan kerendahan hati dan kesediaan untuk dibentuk oleh Allah sendiri. Ketaatan menjadi sarana bagi kita untuk dekat dengan Allah dan memulihkan kondisi asali manusia.

Image: quotesgram.com. www.sesawi.net, www.christianresearchservice.com

 

About the author

Br. Robertus Silveriano

Br. Veri is a graduate of St. Peter Canisius Minor Seminary in Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Keeping the word of Our Blessed Lady “I am the handmaid of the Lord; let it be to me according to your word” as his personal motto, he put his trust in the Lord and entered the formation house in Surabaya as an aspirant in July 2014.

Tinggalkan komentar