Pertobatan

repentance

Dalam Injil hari ini, kita diperlihatkan kepada Yohanes Pembaptis yang pergi ke seluruh daerah Yordan dan meyerukan mengenai petobatan. Mungkin, pada zaman sekarang ini jika kita melihat orang yang berseru-seru seperti yang dilakukan oleh Yohanes, kita akan berpikir orang itu kurang waras. Tetapi, Yohanes mau melakukan apa yang difirmankan Allah kepadanya. Yohanes Pembaptis sendiri adalah salah satu tokoh sentral pada masa advent ini selain Yesus dan Bunda Maria. Dia adalah figur yang sederhana dan taat. Dia adalah tokoh yang mempersiapkan kedatangan Yesus Kristus yang kita nanti-nanti. Melalui kerendahan hatinya dia mempersiapkan jalan bagi Dia yang akan datang, yang jauh lebih besar dan berkuasa daripadanya.

“Bertobatlah dari dosa-dosamu dan berilah dirimu dibaptis”, ini mengingatkan kita bahwa pembaharuan diri dan pembersihan hati adalah yang paling utama dalam penantian sang Penebus kita. Dia menekankan bahwa persiapan rohani adalah lebih mendasar daripada persiapan jasmani. Hal yang paling penting adalah hati yang tulus dan mau menerima kedatangan Sang Penebus kita dan bukanlah gemerlap lampu-lampu ataupun hiasan yang diperlukan untuk menyambut Sang Mesias. Sebab, Dia bukan datang untuk mengecek sejauh mana kita mempersiapkan perayaan atau pesta.

Maka, hendaklah kita senantiasa menempatkan Yesus sebagai yang pertama dan nantinya kita akan selalu dapat bersikap rendah hati, tidak menyombongkan diri dan tidak mencari kehormatan pribadi. Kita menyadari bahwa apa yang kita peroleh, rejeki, kebahagiaan dan prestasi hidup semata-mata bukan karena kehebatan, kepintaran dan kemampuan kita namun karena Dia sumber segala apa yang kita terima saat ini. Inilah makna pertobatan, yaitu pembaharuan diri secara terus menerus dan membersihkan hati dari sikap kesombongan dan mengisinya dengan kelemahlembutan dan kerendahan hati. Yesus akan memampukan kita bila kita dapat terbuka menyambut kedatangan-Nya. Selamat hari Minggu dan memasuki Minggu adven yang kedua.

Image: http://redeeminggod.com/

About the author

Br. Romy Boy Rante Allo

Br. Romy is a graduate of Wacana Bhakti Minor Seminary in Jakarta. Going by “Learn from what appears to you” as his personal motto, he is willing to learn what’s God’s will for him and entered the formation house in Surabaya as an aspirant in July 2014.

Tinggalkan komentar